PENGARUH KOMPOSISI PUPUK KANDANG &
SEKAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JERUK PURUT
A. PENDAHULUAN
v Jeruk (atau limau/limo) purut (Citrus
× hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma
kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi
'hout (Laos), shouk-pote
(Burma), kabuyau,
kulubut, kolobot (Filipina), dan truc (Vietnam).
Daun jeruk
purut, dipakai sebagai pengharum dalam masakan
Jeruk rempah
ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk
pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun
vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin,
agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang
kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm,
membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah
tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Klasifikasi :
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa :
Geraniales
Famili :
Rutaceae
Genus :
Citrus
Spesies :
Citrus hystrix D.
v Pupuk kandang
sebenarnya adalah campuran tanah dengan produk buangan dari kotoran binatang
ataupun pelapukan dari tumbuhan yang mati. Sehingga pupuk kandang dapat
didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat
digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah.
Fungsi pupuk kandang antara lain mampu
mengembangkan beberapa unsur hara seperti fosfor, nitrogen, sulfur, kation dan
dapat melepaskan unsur P dari oksidasi Fe tanah dan dapat membentuk senyawa
kompleks dengan unsur makro dan mikro sehingga tanaman dapat mengurangi proses
pencucian dari unsur yang dikandungnya (Suwardjono, 2003).
Selain itu peranan penting dari pupuk kandang
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman adalah sebagai berikut :
a) Pupuk
kandang mengandung zat seperti N(0,97), P(0,69), K(1,66). b.) Mampu melonggarkan susunan tanah terutama jenis tanah liat sehingga udara mudah menembus
kedalam, dengan kata lain dapat memperbaiki aerase tanah.
c) Meningkatkan daya serap tanah terhadap air, sehingga
ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai..
d)
Mendorong kehidupan dan perkembangan jasad renik tanah yang berguna untuk mengubah
zat – zat makanan di dalam tanah.
v Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Sekam padi merupakan
limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain: ringan, drainase dan aerasi yang
baik, tidak mempengaruhi pH, ada ketersediaan hara atau larutan garam namun
mempunyai kapasitas penyerapan air dan hara rendah dan harganya murah. Sekam
padi mengandung unsur N sebanyak 1 % dan K 2 %. Pada umumnya sekam ini dibakar
menjadi arang sekam yang berwarna hitam banyak digunakan untuk media hidroponik
secara komersial di Indonesia (Rahardi, 1991). Berdasar analisis Japanese
Society for Examining Fertilizer and Fodders, komposisi arang sekam paling
banyak mengandung senyawa SiOz sebanyak 52 % dan unsur C sebanyak 31
%. Komposisi lainnya adalah Fe203, K2O, MgO,
CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan
organik. Sedangkan menurut analisis Suyekti (1993) sekam bakar mengandung N
0,32 %, P 0,15 %, K 0,31 %, Ca 0,96 %, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm Zn 14,10 ppm dan
pH 6,8. Soepardi (1983) mengemukakan bahwa kadar kalium dalam abu sekam lebih
kurang sama dengan 30 % K2O.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Apakah campuran
pupuk kandang dan sekam berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jeruk purut ?
H0 : Campuran pupuk kandang dan
sekam tidak berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
H1 : Campuran pupuk kandang dan
sekam berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman.
C. VARIABEL
Variabel
bebas : Komposisi pupuk kandang dan sekam
Variabel
terikat : Pertumbuhan tanaman
jeruk purut
Variabel
kontrol : Tanaman jeruk purut
D. ALAT DAN BAHAN
Bahan : Pupuk
kandang
Sekam
Biji jeruk purut
Alat : 2
buah pot
Cetok
Kerikil
Cara :
1.)
Siapkan alat dan bahan.
2.)
Lalu beri kerikil pada dasar pot.
3.)
Kemudian letakkan tanaman cabai rawit ke
masing-masing pot.
4.)
Lalu beri pupuk dan sekam dengan takaran yang
berbeda.
5.)
Lalu siram dengan takaran yang sama,kemudian
catat hasil perubahan tanaman.
E. HASIL PENGAMATAN
§ Tabel
NO
|
PUPUK KANDANG
|
SEKAM
|
TINGGI DALAM 5 HARI (cm)
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
1 kg
|
½ kg
|
30 cm
|
40 cm
|
50 cm
|
2
|
3 kg
|
1 kg
|
40 cm
|
55 cm
|
70 cm
|
3
|
5 kg
|
1 ½ kg
|
50 cm
|
70 cm
|
90 cm
|
§
Grafik
F. ANALISIS DATA
Dari tabel diatas dapat diartikan jika
menggunakan 1 kg pupuk kandang dicampur dengan ½ kg sekam pertumbuhan tanaman
bertambah 10 cm setiap 5 hari sekali.Dan jika menggunakan 3 kg pupuk kandang
dicampur dengan 1 kg sekam pertumbuhan tanaman bertambah 15 cm setiap 5 hari
sekali. Kemudian bila menggunakan 5 kg pupuk kandang dicampur dengan 1 ½ kg
sekam pertumbuhan tanaman bertambah 20 cm setiap 5 hari sekali.
G. KESIMPULAN
Dari hasil eksperimen tersebut terbukti bahwa
tanaman yang diberi lebih banyak pupuk kandang lebih cepat pertumbuhannya
dibanding dengan tanaman yang diberi sedikit pupuk kandang.
H. SARAN
Jika ingin menanam tanaman jeruk purut
sebaiknya menggunakan pupuk kandang saja karena pupuk kandang sangat
efektif untuk pertumbuhan tanaman jeruk purut.